Rabu, 18 November 2009

sejarah manajemen operasi

Manajemen operasi dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi, misalnya industry manufaktur, perkebunan, rumah sakit, perhotelan atau perbankan. Manajemen operasi diperlukan dalam pengaturan tata letak bangunan, ruang, mesin, maupun peralatan, dalam penentuan cara kerja dan waktu standar untuk suatu tugas, pengembangan desain produk dan proses produksi, perencanaan operasi, pengendalian mutu produk, pendistribusian hasil produk, dan berbagai kegiatan operasi yang lain.
Struktur dasar dan unsur manajemen operasi untuk semua jenis perusahaan sama, namun tingkat kepentingan unsur-unsurnya bisa berbeda, tergantung dari jenis perusahaannya. Misalnya, perencanaan tata letak juga diperlukan dalam restoran, sekolah atau biro perjalanan, tetapi terasa sangat penting bagi industry manufaktur, terutama dalam pengaturan mesin dan peralatan produksi, seperti pada industri tekstil atau bengkel mesin. Pengelolaan persediaan yang juga salah satu unsur manajemen, jika dibandingkan dengan fungsinya dalam pasar swalayan atau agen penjualan suku cadang kendaraan bermotor. Unsure-unsur yang perlu mendapat perhatian lebih dari kebutuhan dari perusahaan yang bersangkutan.
Tidak semua unsure management produksi dapat diterapkan dalam perusahaan jasa, seperti perencanaan kebutuhan material. Dalam perusahaan jasa, mungkin terdapat kegiatan pengadaan material, tetapi material itu bukan bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan produk melainkan berupa suku cadang atau barang pelengkap kegiatan operasi, sehingga tidak memerlukan teknik perencanaan seperti yang dilakukan di perusahaan manufaktur.

Sejarah manajemen operasi
Kegiatan operasi sudah dikenal beribu-ribu tahun yang lalu, sejak manusia mengenal cara berburu, memasak dan membuat suatu benda. Pengetahuan atau cara tersebut berkembang terus dengan ditemukannya prinsip dan metode baru dan akhirnya terbentuk menjadi suatru ilmu tersendiri, dilengkapi dengan masuknya unsure-unsur ilmu pengetahuan yang lain.
Elemen-elemen yang mendasari manajemen operasi secara umum dapat dijelaskan dengan gambar berikut:


• Konsep dasar manajemen produksi, yang membedakannya dari disiplin ilmu yang lain, misalnya konsep perencanaan tata letak, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, persediaan, penjadwalan, dan pengendalian mutu.
• Teknik dan konsep yang dikembangkan melalui teori organisasi dan manajemen. Teknik dan konsep tersebut banyak digunakan terutama dalam perencanaan kerja, pengorganisasian sumber daya, dan pengendalian proses.
• Penerapan pengetahuan atau praktek yang dikembangkan dari disiplin ilmu lain, seperti ekonomi, keuangan, dan matematika. Sebagai contoh, penentuan tingkat produksi didasarkan atas pendekatan permintaan-penawaran dari teori ekonomi, analisis kinerja operasi dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, penggunaan metode kuantitatif atau matematik dalam pengambilan keputusan dan sebagainya.
• Penemuan-penemuan teknologi. Computer dan laser merupakan contoh dari penemuan teknologi terakhir yang sangat berpengaruh dalam system produksi serta mendorong perkembangan teknologi proses maupun produksi, yang antara lain menyebabkan perubahan dalam tata letak, jenis mesin/peralatan, maupun proses produksi.

Perkembangan manajemen operasi lebih terasa sejak revolusi industry pada abad 18. Pada saat itu, pola kerajinan tangan mulai tergeser dan system pabrik mulai berkembang. Serangkaian perubahan dalam teknik industry dan perkembangan kondisi social ekonomi memungkinan berkembangnya unit-unit produksi menjadi makin lama makin besar. Dilengkapi dengan perkembangan iptek yang terus bergerak maju, manajemen operasipun berkembang dari yang semula berorientasi pada penangan produksi di dalam pabrik menuju ke pengelolaan operasional perusahaan yang terintegrasi sejak pemilihan pemasok sampai distribusi produk ke pelanggan.
Pada saat ini, globalisasi perekonomian sudah melanda dunia. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan dirinya sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuan. Factor mutu dan teknologi menjadi bagian penting dalam perkembangan manajemen operasi. Mutu sudah menjadi isu global, perusahaan yang tidak bisa membuktikan bahwa produknya bermutu akan terpinggirkan dalam persaingan. Karnanya, manajemen mutu menjadi bagian penting dalam manajemen operasi. faktor teknologi telah memberikan banyak perubahan dalam teknik produksi terutama dengan kemajuan di bidang teknologi computer dan informasi. Robot, laser, dan internet merupakan contoh penemuan yang memperkaya perkembangan manajemen operasi.
Produksi adalah penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran.
Bidang manajemen operasi masih terbilang muda, namun sejarahnya amatlah kaya dan menarik. Kehidupan kita dan juga disiplin ilmu manajemen operasi diperkuat oleh inovasi-inovasi dan sumbangan-sumbangan dari banyak pakar. Beberapa tokoh pada bagian ini adalah:

• Eli Whitney (1800) dikenal karena mempopulerkan bagian yang dapat dibongkar pasang, yang dicapainya melalui standarisasi dan pengendalian mutu pada pembuatan produk. Melalui kontrak yang ia tanda tangani dengan pemerintah Amerika untuk 10.000 pucuk senjata, ia berhasil mendapatkan laba yang baik karna produk dijadikan bagian yang dapat dibongkar pasang.
• Frederick W. Taylor (1881) yang dikenal sebagai bapak ilmu manajemen, menyumbangkan seleksi personel, perencanaan dan penjadwalan, studi gerakan, dan bidang factor-faktor manusia yang sekarang popular. Salah satu sumbangsih yang ia berikan ialah bahwa manajemen semestinya lebih panjang akal dan agresif dalam membuat metode kerja.

Pada tahun 1993, Hendry Ford dan Charles Sorensen menggabungkan apa yang mereka tahu tentang standarisasi suku cadang dengan lini perakitan dan pengepakan makanan industry mail-order, ditambah konsep lini perakitan (assembly line) dimana para pekerja hanya berdiri di satu tempat dan bahan yang bergerak.
Pengendalian mutu adalah sumbangsih berharga lain di bidang manajemen operasi. Walter Shewhart (1924) menggabungkan pengetahuan yang dimilikinya tentang statistic dengan pentingnya suatu pengendalian mutu, dan membuat suatu peta kendali mutu dari produk yang diambil dari sampel. W. Edwards Deming (1950) dan Federick Taylor percaya bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan proses dan lingkungan kerja agar mutu dapat lebih ditingkatkan.
Manajemen operasi dapat terus berkembang dengan bantuan disiplin ilmu lainnya, termasuk teknik industry dan ilmu manajemen. Disiplin ilmu ini, seiring dengan ilmu statistic, manajemen, dan ekonomi telah banyak menyumbang untuk produktivitas yang lebih baik.


Daftar pustaka
Eddy Herjanto, PT. Grasindo, Jalan Palmerah Selatan 22-28 Jakarta 10270, Manajemen Operasi edisi ketiga.
Barry Render & Jay Heizer, Penerbit Salemba Empat Jl. Wijaya 2, Jakarta 12160, Prinsip-prinsip manajemen operasi

Template by:
Free Blog Templates