Kamis, 15 Januari 2009

pilihan hidup...






Jenny adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam
semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika
seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan,
dia akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih
suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jenny pindah kerja, sehingga
mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang
lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti
Jenny adalah karena sikapnya.

Jenny adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang
mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana , memberitahu
karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang
tengah dialamai.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu
hari aku temui Jenny dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak
mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang
waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya? " Jenny menjawab, "Tiap pagi aku
bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku
dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam
suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap
kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku
belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu.
Setiap ada seseorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk
menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya.. Aku
selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata
Jenny, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh
masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana
bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang
disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada
dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana
kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jenny mengalami musibah yang tak
pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu
belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang
bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena
gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan
menembaknya. Untungnya, Jenny cepat ditemukan dan segera dibawa ke
rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan
intensif, Jenny dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian
peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jenny enam bulan
setelah musibah tersebut.

Saat aku tanya Jenny bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku
dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau
melihat bekas luka-lukaku? " Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya,
tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya
perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus
mengunci pintu belakang," jawab Jenny. "Kemudian setelah mereka
menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua
pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk
hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jenny melanjutkan, " Para ahli
medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat
mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah
para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini
akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang
bertanya padaku," kata Jenny. "Dia bertanya apakah aku punya alergi.
'Ya' jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah
tertawa mereka aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku
dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jenny dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena
sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap
hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau
membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang
lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya
dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

Sekarang kamu punya dua pilihan:
1. Kamu dapat menutup pesan ini, atau
2. Kamu meneruskannya ke seseorang yang kamu kasihi.

Aku berharap kamu memilih #2, karena aku telah melakukannya.

0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates